Pada posting kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya di Negeri Sakura, Yaph itu Jepang! Sejak saya kecil negara ini adalah negara yang paling ingin saya kunjungi, saya selalu membayangkan bagaimana rasanya jika saya menginjakkan kaki pertama kali di bandara internasional Narita. Dan diantara seluruh bunga didunia, bunga yang paling ingin saya lihat dengan mata kepala saya sendiri adalah bunga sakura, walaupun bunga sakura bukanlah bunga yang paling saya sukai, tetapi bunga sakura termasuk dalam bunga favorit saya. Well, pertama-tama saya akan menceritakan bagaimana saya bisa mengunjungi Negeri Sakura dengan gratis. Awal tahun 2014 ini tepatnya pada bulan Januari, saat itu saya sedang libur semester. Kebiasaan saya dirumah jika sedang libur panjang ini adalah bermain dengan laptop dikamar tidur, entah yang saya buka adalah sosial media, membaca komik online, streaming video, membuat novel romantis atau sekedar browsing hal-hal yang belum saya ketahui. Kemudian pada saat saya sedang menjelajahi dunia sosial media, saya mendapatkan informasi tentang beasiswa untuk program pertukaran pelajaran jangka pendek di Jepang.
Program itu bernama JENESYS 2.0, program ini adalah program dari pemerintah Jepang yang pada prinsipnya mengundang dan mendelegasikan selama 9 malam 10 hari sejumlah 35 ribu pemuda (SLP, SLA dan mahasiswa) antara Jepang dengan wilayah Asia Pasifik dan 41 negara di wilayah Amerilka Utara. Diantaranya [Asean (10 negara), Australia, Selandia Baru, Timor Leste, China, Mongolia, Taiwan, Korea Selatan, negara kepulauan di Samudra Pasifik (14 negara/wilayah), SAARC (8 negara), Amerika dan Canada]. Karena menurut saya program ini adalah kesempatan yang sangat besar untuk dapat mewujudkan mimpi saya pergi ke Negeri Sakura itu, dengan syarat yang sama sekali tidak sulit, saya mengirimkan form pendaftaran beserta berkas-berkas lain yang diperlukan dengan tekad saya pasti akan lolos mengikuti program ini, dan benar saja saya lolos dalam tahap seleksi formulir dan tahap wawancara. Alhasil selama kurang dari sebulan saya mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk program JENESYS 2.0 ini. Seluruh peserta yang telah diterima untuk mengikuti program ini berjumlah sekitar 96 Mahasiswa baik S1 maupun S2 dan ditambah dengan 4 supervisor yang mendampingi kami. Setelah diberikan sambutan dan Briefing di Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, kamipun berangkat dari bandara internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 21.30 WIB menggunakan salah satu maskapai Jepang yaitu Japan Airlines atau biasa disingkat JAL. Singkat cerita, kami telah sampai di bandara internasional Narita sekitar pukul 07.00 waktu Jepang. Udara yang begitu dingin langsung menyambut kami saat kami keluar dari pesawat, dan jujur saja saya amat deg-deg-an waktu itu, haha... saya tidak menyangka saya bisa mewujudkan impian saya yang saya anggap benar-benar seperti mimpi sejak kecil dalam waktu secepat ini (karena jujur saya bukan tipe mahasiswa yang rajin ataupun pintar. Bahkan IPK saya pada saat itu belum mencapai 3 sama sekali). Kami langsung mengunjungi hotel tempat kami akan menginap selama 2 hari 2 malam kedepan. Hotel pertama kami menginap adalah Apa Hotel Makuhari Tokyo Bay, sebuah hotel yang menurut saya termasuk hotel besar. Hotel ini memiliki sekitar 50 lantai, dan ini adalah hotel tertinggi yang pernah saya tempati hingga sekarang.
Kamar saya berada di lantai 10 dan dari jendela kamar saya, dapat saya lihat pemandangan yang cukup indah, yaaa... jika saya bilang pemandangan indah maka 90% nya adalah pantai, haha... karena saya amat menyukai pantai dan laut. Pada siang harinya, kami di briefing kembali dan diperkenalkan kepada masing-masing koordinator kelompok kami. Tiap kelompok mendapatkan 2 orang koordinator yang fasih berbahasa Indonesia dan berbahasa Jepang, sehingga dalam setiap kunjungan yang kami lakukan merekalah yang telah berjasa membantu kami berinteraksi dengan warga asli Jepang, sehingga kami mengerti apa yang disampaikan mereka kepada kami, dan para koordinator yang mendampingi kami adalah orang-orang yang sangat bersahabat. Malam hari kami makan malam dengan menu thailand. Untuk ke tempat makan itu, kami harus berjalan kaki sekitar 20 menit.
Walaupun udara yang sangat dingin membuat kami menggigil tetapi semua rasa dingin itu seakan tak terasa karena pemandangan malam di sepanjang jalan yang (menurut saya) begitu indah. Berbeda dengan di kota-kota di Indonesia, saat kami melintasi jalan layang yang khusus untuk pejalan kaki, jalanan di sekitar kami tampak sepi, tak banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan itu, dan mungkin karena itu udaranya terasa sangat sejuk dan bebas polusi. Kami sangat menikmati perjalanan kami hingga kami kembali ke hotel. Bahkan saya dan teman saya tak keberatan untuk kembali menyusuri jalan itu sekali lagi setelah kami sampai di hotel (well, lebih tepatnya karena kami tidak membawa dompet ataupun uang sama sekali saat akan keluar makan, sehingga saat kami melewati sebuah toko 100 yen kami memutuskan untuk kembali. Untungnya saat kami kembali kesana toko itu belum tutup karena di Jepang seluruh toko tutup pada pukul 8 malam waktu Jepang).
Mungkin untuk hari ini hanya pengalaman saya pada hari pertama di Jepang, untuk 9 hari selanjutnya akan saya post dalam posting saya berikutnya. Salam manis dari Charolyne... chuu :*