Little Neko Home Page
it's all about what I dreamed since childhood.
neko kawaii
Sabtu, 29 Juli 2017
Senin, 03 Juli 2017
Kamis, 05 Januari 2017
Selasa, 20 Desember 2016
Sabtu, 21 Februari 2015
The Story About Us (Ch.1 : The First Heartbeat)
'I remember now, that time is the first time my heart beats so fast for a boy'.
Hari itu kantor ayahku mengadakan acara liburan bersama, seluruh karyawan kantor mengajak keluarga mereka. Karena ayah yachan juga bekerja di kantor yang sama dengan ayahku, maka keluarga yachan pun mengikuti liburan bersama kali itu. (Yachan adalah temanku sejak kecil. Entah sejak kapan aku mengenalnya, aku tak ingat. Orang tua ku dan yachan bersahabat). Kami mengunjungi sebuah pantai dengan pasir putih dan lautnya yang berwarna biru. Aku duduk disebelah via-chan, dia lebih muda sekitar dua tahun dariku dan keluarga kamipun cukup dekat. Kemudian yachan datang dan duduk bersama kakakku di kursi depan ku dan via-chan. Saat bis mulai berjalan, yachan berjalan menghampiri via-chan.
'Via, ayo tukar tempat duduk!' pinta yachan.
'Tidak mau, kenapa aku harus pindah?'
'Ara onee-chan ingin bercerita sesuatu padamu. Cepatlah, lagipula ini hanya tempat duduk'
'Eerr... baiklah' kemudian via-chan pergi dan yachan duduk disampingku
'Kenapa aku jadi duduk denganmu?! Memang onee-chan ingin bercerita tentang apa?' Kemudian yachan mengedikkan kedua bahunya
'Aku hanya asal bicara. Ara onee-chan tidak bilang apa-apa'
'Haaa?! Lalu kenapa kau membohongi via-chan?'
'Aku hanya ingin duduk denganmu sachi, dengan ara onee-chan terlalu membosankan.' Aku menghela nafas. Via-chan pasti akan merajuk. Entah kenapa yachan sangat sebal dengan via-chan, padahal via-chan jelas menyukai yachan. Pernah suatu ketika, saat aku sedang membaca buku cerita di kamar yachan dan tiba-tiba via-chan datang bersama ibunya. Yachan yang sedang asyik bermain game segera masuk ke kamarnya, mengunci kamarnya lalu berbaring di sebelahku ikut membaca cerita. Entah apa yang telah dilakukan via-chan padanya hingga membuatnya kesal seperti itu. Kami sudah sampai setengah perjalanan hingga tiba-tiba yachan meletakkan tangan kanannya diatas pangkuanku
'Heeiii..' kataku seketika sambil berpaling kearah yachan, tetapi kudapati yachan sedang tertidur. Eeerrgh... aku tidak suka inii. Dadaku terasa panas dan ingin sekali rasanya kusingkirkan tangan yachan dari pangkuanku, tetapi tak kulakukan.
'Hey, yachan banguun... lihat sudah terlihat pantainya' kataku sambil membangunkan yachan saat bis mulai memasuki kawasan pantai.
'Hnngg..'gumam yachan pelan. Ia bahkan tak membuka matanya dan tak memindahkan tangannya dari pangkuanku. Aaah terserahlah aku tak perduli lagi. Hari itu berjalan dengan sangat menyenangkan. Kami berenang di sebuah kolam renang yang disediakan di dekat pantai dan ibu mengambilkan foto kami berempat, aku, yachan, onee-chan dan via-chan.
Kamis, 21 Agustus 2014
Dreams Do Comes True
Pada posting kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya di Negeri Sakura, Yaph itu Jepang! Sejak saya kecil negara ini adalah negara yang paling ingin saya kunjungi, saya selalu membayangkan bagaimana rasanya jika saya menginjakkan kaki pertama kali di bandara internasional Narita. Dan diantara seluruh bunga didunia, bunga yang paling ingin saya lihat dengan mata kepala saya sendiri adalah bunga sakura, walaupun bunga sakura bukanlah bunga yang paling saya sukai, tetapi bunga sakura termasuk dalam bunga favorit saya. Well, pertama-tama saya akan menceritakan bagaimana saya bisa mengunjungi Negeri Sakura dengan gratis. Awal tahun 2014 ini tepatnya pada bulan Januari, saat itu saya sedang libur semester. Kebiasaan saya dirumah jika sedang libur panjang ini adalah bermain dengan laptop dikamar tidur, entah yang saya buka adalah sosial media, membaca komik online, streaming video, membuat novel romantis atau sekedar browsing hal-hal yang belum saya ketahui. Kemudian pada saat saya sedang menjelajahi dunia sosial media, saya mendapatkan informasi tentang beasiswa untuk program pertukaran pelajaran jangka pendek di Jepang.
Program itu bernama JENESYS 2.0, program ini adalah program dari pemerintah Jepang yang pada prinsipnya mengundang dan mendelegasikan selama 9 malam 10 hari sejumlah 35 ribu pemuda (SLP, SLA dan mahasiswa) antara Jepang dengan wilayah Asia Pasifik dan 41 negara di wilayah Amerilka Utara. Diantaranya [Asean (10 negara), Australia, Selandia Baru, Timor Leste, China, Mongolia, Taiwan, Korea Selatan, negara kepulauan di Samudra Pasifik (14 negara/wilayah), SAARC (8 negara), Amerika dan Canada]. Karena menurut saya program ini adalah kesempatan yang sangat besar untuk dapat mewujudkan mimpi saya pergi ke Negeri Sakura itu, dengan syarat yang sama sekali tidak sulit, saya mengirimkan form pendaftaran beserta berkas-berkas lain yang diperlukan dengan tekad saya pasti akan lolos mengikuti program ini, dan benar saja saya lolos dalam tahap seleksi formulir dan tahap wawancara. Alhasil selama kurang dari sebulan saya mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk program JENESYS 2.0 ini. Seluruh peserta yang telah diterima untuk mengikuti program ini berjumlah sekitar 96 Mahasiswa baik S1 maupun S2 dan ditambah dengan 4 supervisor yang mendampingi kami. Setelah diberikan sambutan dan Briefing di Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, kamipun berangkat dari bandara internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 21.30 WIB menggunakan salah satu maskapai Jepang yaitu Japan Airlines atau biasa disingkat JAL. Singkat cerita, kami telah sampai di bandara internasional Narita sekitar pukul 07.00 waktu Jepang. Udara yang begitu dingin langsung menyambut kami saat kami keluar dari pesawat, dan jujur saja saya amat deg-deg-an waktu itu, haha... saya tidak menyangka saya bisa mewujudkan impian saya yang saya anggap benar-benar seperti mimpi sejak kecil dalam waktu secepat ini (karena jujur saya bukan tipe mahasiswa yang rajin ataupun pintar. Bahkan IPK saya pada saat itu belum mencapai 3 sama sekali). Kami langsung mengunjungi hotel tempat kami akan menginap selama 2 hari 2 malam kedepan. Hotel pertama kami menginap adalah Apa Hotel Makuhari Tokyo Bay, sebuah hotel yang menurut saya termasuk hotel besar. Hotel ini memiliki sekitar 50 lantai, dan ini adalah hotel tertinggi yang pernah saya tempati hingga sekarang.
Kamar saya berada di lantai 10 dan dari jendela kamar saya, dapat saya lihat pemandangan yang cukup indah, yaaa... jika saya bilang pemandangan indah maka 90% nya adalah pantai, haha... karena saya amat menyukai pantai dan laut. Pada siang harinya, kami di briefing kembali dan diperkenalkan kepada masing-masing koordinator kelompok kami. Tiap kelompok mendapatkan 2 orang koordinator yang fasih berbahasa Indonesia dan berbahasa Jepang, sehingga dalam setiap kunjungan yang kami lakukan merekalah yang telah berjasa membantu kami berinteraksi dengan warga asli Jepang, sehingga kami mengerti apa yang disampaikan mereka kepada kami, dan para koordinator yang mendampingi kami adalah orang-orang yang sangat bersahabat. Malam hari kami makan malam dengan menu thailand. Untuk ke tempat makan itu, kami harus berjalan kaki sekitar 20 menit.
Walaupun udara yang sangat dingin membuat kami menggigil tetapi semua rasa dingin itu seakan tak terasa karena pemandangan malam di sepanjang jalan yang (menurut saya) begitu indah. Berbeda dengan di kota-kota di Indonesia, saat kami melintasi jalan layang yang khusus untuk pejalan kaki, jalanan di sekitar kami tampak sepi, tak banyak kendaraan yang berlalu lalang di jalan itu, dan mungkin karena itu udaranya terasa sangat sejuk dan bebas polusi. Kami sangat menikmati perjalanan kami hingga kami kembali ke hotel. Bahkan saya dan teman saya tak keberatan untuk kembali menyusuri jalan itu sekali lagi setelah kami sampai di hotel (well, lebih tepatnya karena kami tidak membawa dompet ataupun uang sama sekali saat akan keluar makan, sehingga saat kami melewati sebuah toko 100 yen kami memutuskan untuk kembali. Untungnya saat kami kembali kesana toko itu belum tutup karena di Jepang seluruh toko tutup pada pukul 8 malam waktu Jepang).
Mungkin untuk hari ini hanya pengalaman saya pada hari pertama di Jepang, untuk 9 hari selanjutnya akan saya post dalam posting saya berikutnya. Salam manis dari Charolyne... chuu :*
Rabu, 20 Agustus 2014
My Beloved Aram is My Childhood Friend
Aku pernah bercerita tentang mimpi mimpiku tentang Aram di posting sebelumnya, awal dari semua ini adalah saat aku berada di pertengahan bangku SMA, saat itu aku mulai memimpikan tentangnya, seseorang yang selalu datang kedalam mimpiku tetapi wajahnya tak pernah tergambarkan jelas dalam mimpi-mimpi itu, ia adalah seseorang yang benar-benar membuat hatiku kacau balau hanya karena mimpi. Awalnya aku hanya menganggap semua itu hanyalah mimpi-mimpi manis karena aku sedang dalam masa puber tetapi semakin lama aku sadari kalau perasaanku benar-benar nyata saat aku bersamanya di mimpi-mimpiku. Saat ia datang dalam mimpiku dengan sikapnya yang dingin dan tak perduli padaku, hatiku benar-benar sakit dan saat terbangun dadaku masih terasa sakit. Saat mengingat bagaimana ia menatapku dengan dinginnya dimimpi itu, aku rasa aku akan menangis.
Tetapi setiap kali aku merasa semua ini konyol dan ingin berhenti untuk percaya bahwa dia nyata berada didunia ini, berjanji akan berhenti menunggunya datang di kehidupan nyata, tidak akan memikirkan tentangnya, kemudian ia datang dalam mimpiku, dengan sikap yang amat manis dan hangat. Tersenyum padaku, memelukku, membiarkan aku tahu tentang perasaannya bahwa ia juga menyayangiku, dan memperlakukanku seperti orang yang teramat penting untuknya. Hanya dengan satu mimpi yang didalamnya ia berikan senyuman tulus dan hangatnya mampu membuat hatiku berbunga-bunga dan tersenyum sepanjang hari. Lalu bagaimana aku bisa melupakannya? menganggapnya hanya sebuah bunga tidur? Aku juga pernah bercerita di postingku sebelumnya tentang mimpiku akan teman kecilku dulu, di postinganku itu aku ceritakan bagaimana sikapnya dimimpiku yang amat mirip dengan aram. Benar, dia teman kecilku yang berinisial 'F' adalah aram. Sejak awal tahun ini hampir setiap malam aku memimpikan tentang 'F', keluarganya dan keluargaku.
Dari seluruh mimpiku tentangnya, sebagian besar, hampir 90% nya adalah tentang acara pertunangan atau pernikahan kami. Tetapi juga dari sekian banyak mimpi tentangnya, hampir 90% sikapnya selalu dingin dan terasa seperti tak menginginkan pertunangan itu. Dari semua mimpi-mimpiku tentang aram dan tentang 'F' lah aku mempelajari kesamaan antara sikap mereka, mimpi-mimpi yang hampir sama, dan perasaanku terhadap mereka yang sama persis, aku tak mungkin salah, debaran jantungku yang tak terkendali ini, hatiku mengenalinya, dia adalah aram... atau lebih tepatnya aram adalah 'F'. Tetapi dalam dunia nyata, sikap 'F' padaku benar-benar persis seperti sikapnya dalam mimpiku, ia tak memperdulikanku, ia hanya bersikap sekenannya. Sejak kecil, aku tak pernah melewatkan acara pertemuan keluarga kami, tetapi sepertinya 'F' tak berpikiran sama denganku, seringkali ia tak datang dalam pertemuan keluarga kami, atau menampakkan dirinya sebentar hanya untuk memberikan salam. Dan sepertinya ia sedang menyukai orang lain saat ini. Selama ini aku selalu berfikir kalau aram nyata dan benar-benar berada di dunia ini, maka dia adalah orang yang ditakdirkan untukku, tetapi mengetahui sikapnya aku menjadi pesimis dan ragu. Jadi, apa arti semua mimpi-mimpi tentangnya itu? Apakah itu semua hanya bunga tidur? lalu bagaimana perasaanku yang begitu nyata padanya di mimpi-mimpi itu? Apakah kalian pernah mengalami hal serupa? Jika pernah, aku harap kalian mau membagi pengalaman kalian denganku, maka aku akan sangat senang. Well, Salam manis dari Charolyne... Chuuu <3.
Langganan:
Postingan (Atom)